Rabu, 16 April 2025

BRAND IDENTITY VS BRAND IMAGE: APA BEDANYA DAN KENAPA PENTING?

Di era pemasaran modern yang semakin kompetitif, keberhasilan sebuah merek tidak hanya ditentukan oleh produk atau layanan yang ditawarkan, tetapi juga oleh kekuatan citra dan identitas mereknya. Dua konsep yang sering kali terdengar dalam dunia branding adalah brand identity dan brand image. Keduanya tampak serupa, namun sejatinya memiliki makna yang berbeda dan memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara brand identity dan brand image? Dan mengapa pemahaman akan keduanya sangat penting dalam strategi pemasaran?

Brand Identity: Jati Diri yang Dibangun

Brand identity atau identitas merek adalah segala elemen yang diciptakan dan dikendalikan oleh perusahaan untuk menampilkan siapa mereka dan bagaimana mereka ingin dikenal oleh publik. Brand identity mencakup:

  • Nama dan logo
  • Warna dan tipografi
  • Gaya visual dan desain
  • Slogan dan suara brand (tone of voice)
  • Nilai, visi, dan misi brand

Identitas merek merupakan cerminan dari karakter, kepribadian, dan nilai-nilai yang ingin ditonjolkan oleh brand. Dalam dunia bisnis, brand identity adalah alat komunikasi strategis yang bertujuan menciptakan kesan pertama yang kuat dan konsisten kepada target audiens.

Contoh: Apple membangun brand identity yang identik dengan inovasi, desain minimalis, dan teknologi premium.


Brand Image: Persepsi yang Dirasakan

Sementara brand identity dibentuk oleh perusahaan, brand image adalah persepsi atau citra merek di mata konsumen. Ini merupakan hasil dari pengalaman, interaksi, dan opini yang terbentuk setelah konsumen terpapar terhadap produk, layanan, maupun komunikasi brand.

Brand image terbentuk dari berbagai faktor, seperti:

  • Pengalaman pelanggan
  • Kualitas produk atau layanan
  • Testimoni dan ulasan konsumen
  • Aktivitas media sosial dan media massa
  • Asosiasi brand di benak masyarakat

Brand image bisa saja berbeda dari identitas yang ingin dibentuk oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan tidak konsisten atau gagal memenuhi ekspektasi pelanggan, maka citra merek yang terbentuk bisa negatif meskipun identitasnya telah dirancang dengan baik.

Contoh: Sebuah restoran cepat saji mungkin membangun identitas sebagai brand yang sehat dan ramah lingkungan, namun jika sering dikritik karena penggunaan plastik atau kebersihan yang buruk, brand image-nya bisa bertolak belakang.

 

Mengapa Keduanya Penting dalam Pemasaran?

1. Membangun Kepercayaan dan Loyalitas

Ketika brand identity yang dibangun sesuai dengan brand image yang dirasakan konsumen, akan tercipta trust atau kepercayaan. Hal ini menjadi dasar terbentuknya loyalitas pelanggan.

2. Membedakan Diri dari Kompetitor

Identitas merek yang kuat dan unik membantu brand tampil berbeda di pasar. Namun, hanya dengan brand image yang positif, diferensiasi itu akan dihargai oleh konsumen.

3. Menjadi Landasan Strategi Komunikasi

Brand identity menjadi panduan dalam semua bentuk komunikasi pemasaran. Sementara brand image memberikan insight bagaimana audiens meresponnya, dan menjadi acuan evaluasi strategi branding.

4. Menentukan Nilai Brand di Pasar

Merek dengan citra yang baik umumnya memiliki nilai pasar yang lebih tinggi. Brand equity terbentuk ketika identitas dan citra merek saling memperkuat.

 


Cara Menjaga Keseimbangan antara Brand Identity dan Brand Image

  1. Konsistensi dalam Komunikasi Gunakan elemen visual dan pesan brand secara konsisten di semua saluran komunikasi.
  2. Dengarkan Konsumen Lakukan survei, riset pasar, dan pantau ulasan konsumen untuk mengetahui persepsi mereka.
  3. Fokus pada Pengalaman Pelanggan Pastikan setiap titik interaksi dengan brand mencerminkan nilai dan janji merek.
  4. Adaptif dan Responsif Jika brand image mulai menyimpang dari yang diinginkan, lakukan penyesuaian strategi dengan cepat dan tepat.

 

Kesimpulan

Brand identity dan brand image adalah dua konsep berbeda, namun saling berkaitan erat. Identitas merek adalah apa yang ingin disampaikan oleh perusahaan, sedangkan citra merek adalah bagaimana brand tersebut dipersepsikan oleh konsumen. Memiliki identitas yang kuat tanpa citra yang positif akan sia-sia, dan citra yang baik sulit dicapai tanpa identitas yang jelas.

Bagi mahasiswa maupun praktisi pemasaran dan branding, pemahaman yang mendalam tentang kedua konsep ini adalah kunci untuk membangun merek yang kuat, relevan, dan dicintai oleh konsumen.

Karena pada akhirnya, bukan hanya tentang apa yang kita katakan tentang brand kita, tapi tentang apa yang orang lain rasakan dan katakan setelah berinteraksi dengan brand tersebut.

12 komentar:

Anonim mengatakan...

Sipp makasih kk

Zikri Muhammad mengatakan...

Mantap bermanfaat. Trimakasih

Herry Handoko mengatakan...

GOOD KAK

Putri Ratna Sari mengatakan...

Nah ini jawaban yg saya cari, trimakasi atas ilmunya.

Sri Wahyuni mengatakan...

Thank youuuuuu

Bambang Purnomo mengatakan...

Oke mbak sipp, bole request judul Gk? hehe

Anonim mengatakan...

Trimakasih banyak mb, sangat bermanfaat. Good

Raden Bagus Wijayadiningrat mengatakan...

MANTAPPPPPP

Anonim mengatakan...

huhuhuuuu akhirnyaa menemukan pencerahan, trimakasi mbk

Zeta Yulia saputri mengatakan...

Trimakasih atas infonya😍

DellaPspta mengatakan...

Terimakasih kak sangat membantu sekaliiiiiiii👏

Herlina mengatakan...

wawww good kk

STRATEGI INFLUENCER MARKETING DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS

   Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, cara konsumen mengenal dan berinteraksi dengan merek mengalami perubahan besa...